Sosialisasi Informasi Geologi di Malang Raya: Strategi Pemanfaatan Panas Bumi, Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Geologi

Kota Batu, 6 Agustus 2024 - Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Batu, Jl. Panglima Sudirman No.507 dilaksanakan acara Sosialisasi Informasi Geologi. Acara ini membahas berbagai aspek geologi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya, dengan fokus pada pemanfaatan panas bumi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi.

Strategi Pemanfaatan Panas Bumi dan Mitigasi Gunungapi

Penelitian geotermal di Gunung Arjuno-Welirang menjadi sorotan utama dalam acara ini. Penelitian tersebut melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti seismologi, vulkanologi, dan geotermal. Data dari stasiun seismik digunakan untuk memantau aktivitas vulkanik dan potensi geotermal, menunjukkan potensi besar untuk pengembangan energi geotermal yang berkelanjutan.

Indonesia memiliki keuntungan besar dalam potensi geotermal, mengingat 40% potensi geotermal dunia berada di negara ini dan berasosiasi dengan gunung berapi. Pendekatan eksplorasi dan pengembangan geotermal memerlukan survei geologi, geofisika, dan geokimia, serta pengeboran eksplorasi untuk menentukan potensi produksi dan karakteristik reservoir.

Pentingnya mitigasi dampak lingkungan, termasuk studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), pengelolaan air, pengendalian emisi gas, dan pemantauan seismik, juga dibahas. Keterlibatan masyarakat lokal dan transparansi informasi dianggap krusial untuk memastikan penerimaan dan dukungan dari komunitas. Pengembangan geotermal yang sukses diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan energi tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Air Tanah, Tata Ruang, dan Lingkungan

Geologi lingkungan mempelajari interaksi antara produk geologi dengan lingkungan, serta dampaknya terhadap manusia, hewan, tumbuhan, dan fisik lingkungan. Analisis geologi lingkungan digunakan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) sesuai dengan Permen No 11 Tahun 2021. Analisis ini mengidentifikasi potensi dan kendala dari aspek geologi lingkungan, termasuk kawasan rawan bencana, kawasan lindung geologi, dan kawasan pertambangan.

Rekomendasi geologi lingkungan diperlukan sebagai informasi awal dalam perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan, yang kemudian diterapkan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR). Dokumen juga mencakup metode analisis geologi lingkungan menggunakan GIS untuk menentukan kelayakan berbagai kawasan, termasuk permukiman, perdagangan, industri, dan pengolahan limbah.

Pentingnya analisis untuk mengetahui kemungkinan pencemaran terhadap air tanah menggunakan metode LeGrand (1980), dengan mempertimbangkan berbagai parameter seperti jarak sumber pencemar, kedalaman muka air tanah, dan permeabilitas batuan dasar. Semua ini untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi risiko bencana geologi.

Potensi dan Mitigasi Bencana Gunung Api Arjuno-Welirang

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), memiliki tanggung jawab dalam penyelidikan dan mitigasi bencana geologi, termasuk aktivitas gunung berapi.

Gunung Arjuno-Welirang, yang terletak di Jawa Timur, memiliki dua puncak utama: Arjuno dengan ketinggian 3.339 mdpl dan Welirang dengan ketinggian 3.156 mdpl. Kawasan ini berada dalam wilayah administratif Kabupaten Malang, Mojokerto, dan Pasuruan. Pos pengamatan utama untuk gunung ini terletak di Dusun Kesiman, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Sejarah erupsi Gunung Arjuno-Welirang mencatat beberapa aktivitas signifikan, termasuk erupsi freatik pada tahun 1950 dan 1952 di Kawah Plupuh, Gunung Welirang. Erupsi-erupsi ini menghasilkan kolom asap tinggi dan lumpur, dengan indeks eksplosivitas vulkanik (VEI) II.

PVMBG melakukan pemantauan aktivitas vulkanik melalui berbagai stasiun seismik yang terletak di sekitar gunung, termasuk Pundak, Brakseng, Kopkopan, dan Seloungkal. Pemantauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya letusan dan memberikan peringatan dini.

Potensi bahaya dari Gunung Arjuno-Welirang meliputi lontaran material vulkanik, abu vulkanik yang dapat menyebar tergantung arah dan kecepatan angin, aliran lahar yang terbentuk dari material erupsi bercampur air hujan, serta gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, SO2, dan H2S.

PVMBG merekomendasikan masyarakat sekitar dan pengunjung untuk membatasi aktivitas di area kawah aktif, tidak bermalam di dekat lubang gas, dan menjaga kondusivitas masyarakat dengan tidak menyebarkan hoax. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Diskusi

Pertanyaan dari Bapak Agung (BPBD Kota Bantul): "Kapankah kala ulangnya(siklus) erupsi eksklusif Gunung Arjuno? Apakah bisa diprediksi? Dan bagaimana karakter erupsi tersebut?"

Jawaban dari Bapak Sofyan: "Untuk memperkirakan siklus (kala ulang) erupsi Gunung Arjuno, kita harus mempelajari berdasarkan catatan sejarahnya. Dengan demikian kita dapat menentukan kapan siklus terpendek dan terpanjangnya. Namun, sejarah erupsi Gunung Arjuna sangat jarang sehingga sulit untuk mendeteksinya. Untuk menentukan karakter erupsinya, bisa disimpulkan berdasarkan hasil pemetaan geologi dan dibuatlah peta kawasan rawan bencana di Gunung Arjuna."

Pertanyaan dari Agus Setiawan: "Bagaimana cara agar pembangkit listrik geothermal tidak mencemari lingkungan sekitarnya, apakah ada cara untuk menanggulangi hal tersebut?"

Jawaban dari Prof Sukir: "Pada kenyataannya, pencemaran lingkungan memang terjadi tetapi jumlahnya masih di bawah ambang batas dan sudah ada teknologi yang dapat mengurangi pencemaran tersebut. Hal ini juga merupakan tantangan untuk pengembangan teknologi yang lebih baik."

Acara sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana geologi dan potensi pemanfaatan energi geothermal yang berkelanjutan di wilayah Malang Raya dan sekitarnya.



tautan materi sosialisasi: https://shorturl.at/saPmZ

kunjungi halaman berikut untuk mengetahui kondisi kebencanaan geologi di Indonesia:
  1. https://magma.esdm.go.id/
  2. https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/
  3. https://mypatriot.id/portal-air-tanah/

-Badan Geologi-

Ikuti Berita Kami