Wakil Menteri ESDM Tinjau Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama untuk Tingkatkan Pemantauan Kebencanaan

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, melakukan kunjungan ke Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gamalama untuk memahami kondisi pos pengamatan secara langsung dan bertemu dengan para pengamat gunung api yang bertugas di sana. Kunjungan ini diawali dengan penyambutan dari Kepala Badan Geologi dan Kepala PVMBG, serta dilanjutkan dengan penjelasan terkait pemantauan aktivitas gunung api di kawasan Maluku dan Sulawesi Utara.

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N, “Tujuan Pak Wakil Menteri ESDM ke salah satu pos pengamatan ini tidak lain adalah beliau sebagai wakil menteri yang baru ingin mengetahui secara langsung seperti apa sih kondisi pos pengamatan, sekaligus seperti apa peralatan yang ada di situ, apa yang dibutuhkan dan juga bertemu para pengamat gunung api.”

Dalam kunjungannya, Wakil Menteri diberi kesempatan untuk melihat peralatan pemantauan yang bekerja sama dengan lembaga internasional, seperti USGS. Wafid menjelaskan, “Kita sampaikan bagaimana historisnya Gunung Gamalama, kemudian tadi juga bagaimana cakupan kegiatan dan pelayanan terkait dengan letusan gunung api di sekitar Maluku dan Sulawesi Utara. Kemudian beliau melihat langsung bagaimana mengamati secara fisik gunung api, bagaimana kita punya alat monitoring kerja sama dengan USGS dan sebagainya. Itu saya kira bagian-bagian yang perlu diketahui oleh beliau untuk apa yang harus ditingkatkan, apa yang harus diperbaiki lagi untuk menyempurnakan adanya pos pengamatan gunung api termasuk kualitas SDM-nya.”

Waklil Menteri ESDM menekankan pentingnya memperbarui peralatan pemantauan serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk memperkuat mitigasi bencana geologi di Indonesia. “Indonesia terletak di 'ring of fire' sehingga sangat rentan terhadap bencana geologi. Kondisi ini harus kita antisipasi dengan penguatan sistem pemantauan gunung api dan kompetensi pengamat,” ujar Yuliot, Rabu (30/10).

Selain pembaruan alat, peningkatan keterampilan pengamat juga menjadi fokus utama. “Peningkatan kompetensi ini bisa melalui berbagai pelatihan, baik di dalam maupun di luar negeri, yang akan menambah wawasan terkait teknologi terkini dalam pengamatan gunung api,” tambahnya.

Wakil Menteri ESDM juga memberikan arahan khusus mengenai peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan modernisasi peralatan pemantauan kebencanaan geologi. “Saya kira untuk modernisasi alat, kita sudah punya roadmap sampai 2029. Kita modernisasi alat sekaligus untuk perbaikan pos, itu sudah ada roadmapnya tinggal kita melaksanakan itu. Nanti Pak Menteri dan Pak Wamen ingin kira-kira kalkulasinya berapa sih habisnya? Nanti kami akan buatkan rekapnya,” ujar Wafid.

Arahan Wakil Menteri juga menyoroti pentingnya kenyamanan di setiap pos pengamatan untuk mendukung mobilitas SDM antar pos pengamatan. “Ada yang sudah 32 tahun di satu lokasi gak pernah pindah-pindah. Itu yang jadi perhatian kami, tapi itu tadi bahwa kalau pos itu nyaman semua, mau dipindah ke mana pun siap. Jadi orang dari satu pos ke pos pengamatan yang lain itu sudah disiapkan semua prasarana, sarana untuk melakukan kegiatan pengamatan di situ,” tambahnya.

Selain itu, Wakil Menteri juga meminta agar standar kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan khusus daerah Indonesia Timur. “Standar itu disesuaikan dengan kebutuhan. Kebutuhan Indonesia Timur, apa yang bisa disiapkan di sana, standar kompetensinya seperti apa, itulah yang kita lihat, tapi semuanya harus dari kami, dari Badan Geologi, dari Pusat Vulkanologi. Kebutuhannya seperti apa, keinginannya seperti apa, identifikasi di lapangan seperti apa itu yang harus nanti menjadi referensi untuk standarisasi terhadap rekrutmen SDM baru,” tegasnya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab antara pengamat gunung api dan Wakil Menteri, di mana para pengamat berbagi tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Acara ditutup dengan foto bersama di Pos PGA Gamalama sebagai kenang-kenangan dari kunjungan yang bertujuan memperkuat mitigasi kebencanaan dan meningkatkan kapabilitas pos pengamatan gunung api di Indonesia. (RP)

Ikuti Berita Kami