Pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2019 Kementerian ESDM melalui Badan Geologi menyelenggarakan acara peresmian sumur bor air tanah yang merupakan salah satu agenda prioritas nasional yang melekat pada program Badan Geologi, Kementerian ESDM pada tahun anggaran 2019 berada pada wilayah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Peresmian sumur bor kali ini dipusatkan di Desa Pagak Banyuurip, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang yang diresmikan oleh Bapak Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; bersama-sama dengan Bupati Malang, Bapak Sanusi; Anggota DPR RI Dapil Jatim V, Bapak Ridwan Hisjam; Kepala Badan Geologi, Bapak Rudy Suhendar; dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Timur.
Dalam sambutannya Bapak Arcandra menyampaikan bahwa peresmian sumur ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2019, sebanyak delapan unit di Kabupaten Malang, dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, peresmian ini juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan didukung oleh DPR RI (Komisi VII) memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat, yaitu pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam.
Dimana beberapa daerah di wilayah Kabupaten Malang masih mengalami permasalahan penyediaan air bersih karena kondisi alamnya. Adapun 8 (delapan) unit sumur bor di Kabupaten Malang yang diserahkan pada hari ini terletak di:
Kecamatan Pagak (4 unit):
1) Desa Pagak Banyuurip
2) Desa Pagak (Dusun Tempur)
3) Desa Sempol
4) Desa Gampingan
? K Kecamatan Bantur (3 unit):
1) Desa Rejosari
2) Desa Sumberbening
3) Desa Bandungrejo
? K Kecamatan Donomulyo (1 unit):
1) Desa Purwodadi
Bapak Wamen juga menjelaskan bahwa sumur-sumur bor tersebut rata - rata memiliki spesifikasi teknis kedalaman antara 126 m, debit rata-rata 1,7 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diameter 6 inchi, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah panel, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter. Kapasitas layanan rata-rata sumur bor ini sampai dengan 2.500 jiwa.
Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam yang sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an ini, terhitung dari tahun 2005 s/d 2018 sebanyak 2.288unit sumur bor dapat dibangun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Seiring dengan keberhasilan program ini dalam mengentaskan permasalahan air berih di daerah sulit air, Kementerian ESDM yang didukung oleh DPR RI Komisi VII sebagai mitra kerja berupaya terus menambah anggaran program ini agar dapat menjangkau masyarakat di daerah sulit air yang lebih banyak. Dimana jumlah daerah sulit air bersih di Indonesia, baik karena langkanya sumber air bersih atau karena kualitasnya yang kurang baik, masih cukup banyak, yang ditandai dengan masih banyaknya permintaan bantuan sumur bor air tanah dalam dari berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun anggaran 2019, Kementerian ESDM melalui Badan Geologi mentargetkan untuk dapat kembali membangun sumur bor sebanyak 650 unit di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam peresmian tersebut, Bapak Arcandra mengharapkan bahwa kehadiran sumur ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sehingga melalui program pengeboran air tanah ini, beberapa daerah khususnya di Kab. Malang sudah dapat menikmati air bersih sumur bor ini. Dan beberapa daerah yang mengalami permasalahan penyediaan air bersih karena kondisi alamnya juga sudah teratasi oleh program ini," ujarnya. (ads)